Dalam penelitian sosial dan prilaku, sering kali pengukuran yang dilakukan merupakan variabel konstruk. Untuk mendapatkan parameter dari variabel tersebut diukur berdasarkan pada indikator yang dipercaya mampu untuk memberikan gambaran terhadap variabel konstruk tersebut. Namun kadang kala hasil ukur (data empiris) menunjukkan bahwa pengukuran terhadap indikator yang menyusun variabel konstruk tersebut kurang mampu menunjukkan ke-unikan dari variabel konstruk yang diukur sehingga menimbulkan ambigu yang secara kuantitatif ditunjukan oleh hasil uji fit yang dilakukan.
SEM merupakan metode analisa yang digunakan untuk mengukur pengaruh antar variabel, dimana variabel yang diujikan pengaruhnya salah satunya merupakan variabel konstruk. Kalimat Struktural pada metode SEM, menjadi penjelas adanya variabel konstruk pada model analisa, sehingga metode ini memiliki banyak nama diantaranya Linier Struktural Relationship, Model Struktural Covariat dan masih banyak nama lainnya, yang pastinya ada kalimat struktural sebagai bentuk dari variabel yang dihipotesiskan.
Kemampuan menghilangkan atau meminimalisir error pengukuran, menjadikan analisa SEM menjadi analisa yang paling disarankan ketika melakukan uji pengaruh yang melibatkan variabel konstruk. Tidaklah heran jika analisa SEM menjadi metode yang paling banyak digunakan dalam berbagai penelitian. Namun metode ini masih banyak menimbulkan pertanyaan bagi para penggunanya, diantaranya berapa jumlah sampel yang disarankan, apakah ada asumsi yang harus dipenuhi, apa yang harus dilakukan ketika asumsi tidak dipenuhi, indikator fit model apa yang seharusnya digunakan, tipe data seperti apa yang bisa digunakan dalam analisa SEM dan masih banyak lagi pertanyaan seputar SEM.
Dalam analisa SEM, model dikelompokan kedalam dua kelompok model, yaitu:
1. Model Pengukuran
Model pengukuran menjelaskan hubungan antara variabel dengan indikatornya. Hubungan tersebut dianalisa dengan menggunakan CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS
2. Model Struktural
Model pengukuran menjelaskan hubungan antara variabel dengan indikatornya. Hubungan tersebut dianalisa dengan menggunakan CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS