Perhitungan jumlah sampel ini digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan persentasi/proporsi sukses antar dua kelompok sampel dimana data-data awal yang dimiliki diantaranya:
i. Jika data historis menyatakan bahwa persentasi sukses pada salah satu kelompok diketahui, umumnya kelompok kontrol
ii. Tingkat signifikan uji=Z-alpha dan power pengujian = Z-betha
untuk menguji jika kedua kelompok sampel dikatakan menghasilkan proporsi sukses yang berbeda jika nilai minimal OR antar kedua kelompok sebesar
dimana P2 adalah proporsi sukses pada kelompok kontrol, berapa jumlah sampel minimal yang diperlukan untuk masing-masing kelompok?. Perhitungan besar sampel ini biasanya diaplikasikan pada uji klinis yang bersifat Case-Control
CONTOH UJI KLINIS
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kesembuhan antara obat A (standar) dengan obat B. untuk menentukan besar sampel, peneliti menetapkan bahwa nilai OR minimal dianggap bermakna antar dua kelompok adalah 2. Diketahui bahwa kesembuhan pada obat A adalah 10%. Bila ditetapkan kesalahan tipe I sebesar 5%, kesalahan tipe II sebesar 20%, dengan hipotesis satu arah, berapakah besar sampel yang diperlukan?
Formula Yang Digunakan (Silakan Klik)
Adapun parameter yang tersedia dari contoh kasus diatas sbb:
- P2=angka kesembuahan pada obat standar = 0.1
- Q2= 1-P1 = 1- 0.1 = 0.9
- OR = 2
- Q1 = 1 – P1 = 1- 0.18 = 0.82
sehingga
- P1 – P2= 0.18 – 0.1 = 0.08
- P = (P1 + P2)/2 = (0,2+0,1)/2=0,15
- Q = 1-p = 1 – 0,15 = 0,85
- P = (P1+P2)/2 = (0.18 + 0,10)/2 = 0.14
- Q = 1- 0.14 = 0.86
Perhitungan Besar Sampel (Silakan Klik)
Jadi jumlah sampel minimal untuk masing-masing kelompok yg diberi obat A =294 orang dan kelompok yg diberi obat B= 294 orang